Menteri Teuku Riefky Dorong Kepri Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Laut Berbasis Digital

EKBISindo.com – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif berbasis laut. Melihat peluang itu, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah guna mengembangkan sektor ini secara strategis dan berkelanjutan.

Dalam keterangan resminya di Tanjungpinang, Senin (28/4/2025), Teuku Riefky mengungkapkan bahwa Kepri harus mampu mengelola kekayaan laut hayati untuk pengembangan ekonomi kreatif. Tidak sekadar eksploitasi, melainkan pengelolaan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan inovasi.

“Pengelolaan kekayaan laut di Kepri perlu diarahkan pada sektor-sektor ekonomi kreatif unggulan, sehingga nilai tambahnya bisa dinikmati masyarakat setempat,” ujar Teuku Riefky. Ia menilai, potensi kelautan Kepri sangat besar dan harus dioptimalkan menjadi sumber ekonomi kreatif masa depan.

Sebagai bentuk keseriusan, Kepri telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang telah diteken Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Teuku Riefky, penetapan ini menjadi kesempatan emas sekaligus tantangan besar bagi Kepri untuk membuktikan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

BACA JUGA: Jabar Tawarkan Kerja Sama dengan Provinsi Sichuan di Sejumlah Sektor

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada, pemerintah menetapkan tujuh subsektor sebagai prioritas. Ketujuh subsektor itu adalah kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, film-animasi-video, dan musik.

“Kami mendorong pemerintah daerah untuk memilih subsektor paling potensial yang bisa dikembangkan lebih cepat, menyesuaikan karakteristik lokal,” tambah Riefky. Ia juga menyebutkan, potensi digitalisasi di Kepri cukup kuat, sejalan dengan geografis kepulauan yang memerlukan konektivitas dan solusi kreatif.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah pusat. Ia memastikan, Pemprov Kepri siap bergerak cepat melakukan transformasi dan inovasi di sektor ekonomi kreatif.

Dorongan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, lanjut Nyanyang, menjadi motivasi baru bagi Pemprov Kepri untuk mengakselerasi pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inovatif, adaptif, dan berkelanjutan di seluruh kabupaten/kota.

“Kami bertekad memperkuat kolaborasi lintas sektor, memperbaiki sistem pendataan pelaku ekraf, serta meningkatkan dukungan terhadap subsektor-sektor prioritas yang sudah ditetapkan,” tegas Nyanyang.

BACA JUGA: Yayasan WINGS Peduli bersama Ratusan Relawan Kembali Gelar Aksi Bersih Sungai Ciliwung untuk Peringati Hari Bumi

Ia menyatakan, langkah konkret berupa regulasi baru, program pelatihan, hingga pemberian insentif bagi pelaku kreatif akan segera disiapkan. Harapannya, Kepri dapat menjadi salah satu episentrum baru ekonomi kreatif Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kepri, Riki Rionaldi, mengakui bahwa pengembangan ekonomi kreatif di Kepri memang menemui beberapa tantangan, terutama karena wilayahnya berbentuk kepulauan yang tersebar.

Meski demikian, Riki optimistis. Menurutnya, kekayaan laut Kepri justru menjadi modal besar untuk pengembangan subsektor kuliner berbasis hasil laut yang dikemas secara kreatif. Selain itu, bahan alami dari laut seperti teripang emas juga berpotensi besar.

Riki mencontohkan, kolagen dari teripang emas bisa dikembangkan menjadi produk suplemen kesehatan atau bahan baku kosmetik, yang bernilai jual tinggi dan berdaya saing global. “Ini peluang ekonomi kreatif baru yang bisa memperkenalkan Kepri ke pasar internasional,” ujarnya.

Selain kuliner dan kosmetik, pengembangan produk hasil laut juga dinilai penting dalam meningkatkan branding produk lokal. Strategi pengemasan kreatif menjadi kunci untuk menarik pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun global.

Dengan potensi yang ada, Kepri dinilai mampu menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu saja, ini membutuhkan kolaborasi aktif antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas kreatif setempat.

Pemerintah Provinsi Kepri optimistis, melalui langkah konkret dan dukungan pusat, visi untuk menjadikan Kepri sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis laut dan digitalisasi dapat tercapai dalam lima tahun ke depan.***