EKBISindo.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Selasa (29/4/2025) di zona hijau, dengan mencatatkan kenaikan sebesar 26,10 poin atau setara 0,39 persen ke level 6.749,807. Penguatan ini turut didorong oleh sentimen positif dari bursa saham kawasan Asia yang turut bergerak menguat.
Kinerja indeks LQ45, yang mencerminkan pergerakan saham-saham unggulan, juga turut mencatatkan kenaikan sebesar 3,47 poin atau 0,46 persen ke posisi 757,19. Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi para pelaku pasar, seiring meningkatnya optimisme global terhadap perkembangan negosiasi dagang internasional.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebutkan bahwa pelaku pasar tengah mencermati dinamika hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara, termasuk China. “Klaim dari Presiden AS mengenai kemajuan negosiasi perdagangan turut memberikan dampak positif pada pasar saham global,” ujarnya di Jakarta dikutip dari Antara News.
Meskipun pihak Pemerintah China belum memberikan konfirmasi terkait pembicaraan dagang tersebut, namun rencana Presiden AS untuk melonggarkan tarif impor otomotif dinilai mampu meredakan ketegangan yang selama ini membayangi pasar. Sementara itu, langkah China yang memberikan stimulus tambahan bagi pelaku ekspor turut menjadi angin segar bagi kepercayaan pasar.
BACA JUGA: KAI Bandara Angkat Budaya Lokal, Suguhkan Tari Klasik di Perjalanan Menuju Bandara
Dari dalam negeri, pidato Presiden Prabowo dalam acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 juga berkontribusi terhadap sentimen positif. Kepala negara menekankan pentingnya pengelolaan aset negara secara profesional dan transparan, serta meyakini bahwa Danantara Indonesia mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
Secara sektoral, penguatan IHSG didukung oleh delapan sektor yang berhasil menanjak, dipimpin oleh sektor kesehatan yang melesat hingga 1,49 persen. Kenaikan juga terlihat di sektor barang baku dan transportasi & logistik yang masing-masing naik 1,40 persen dan 1,12 persen. Sebaliknya, tiga sektor mengalami tekanan, dengan sektor industri tertekan paling dalam sebesar 0,83 persen.
Dari sisi emiten, saham-saham yang mencatatkan lonjakan harga tertinggi antara lain KRYA, MFIN, NICL, GPSO, dan DATA. Sedangkan saham dengan koreksi harga terdalam tercatat pada SMIL, KOBX, ASBI, MEJA, dan PBID.
Selama perdagangan berlangsung, tercatat 1.198.052 kali transaksi dengan volume mencapai 21,23 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp10,06 triliun. Secara keseluruhan, 383 saham ditutup menguat, 230 melemah, dan 192 stagnan.
BACA JUGA: Harga Cabai Turun di Berbagai Daerah, Ini Daftar Terbaru per Akhir April 2025
Adapun bursa saham Asia mencatatkan kinerja beragam. Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 134,25 poin ke 35.839,99, sedangkan indeks Shanghai tergelincir 1,76 poin ke 3.286,65. Bursa Kuala Lumpur juga melemah 6,03 poin ke 1.515,56, serta indeks Strait Times Singapura turun 6,62 poin ke posisi 3.805,18.
Kinerja IHSG hari ini menunjukkan bahwa sentimen global dan domestik masih memberikan ruang bagi pasar untuk bergerak positif, meski tetap diiringi kewaspadaan terhadap berbagai dinamika ekonomi dunia.***