Waktu Maghrib 2 Siap Hadir 28 Mei 2025, Sajikan Teror Lebih Ganas dan Kisah yang Lebih Kelam

EKSBISINDO.COM – Film horor Indonesia “Waktu Maghrib 2” dijadwalkan tayang di bioskop pada 28 Mei 2025, menjanjikan pengalaman menonton yang lebih menegangkan dari film pertamanya. Sekuel ini tidak hanya memperluas cakupan cerita, tetapi juga menyuguhkan deretan karakter baru dengan adegan-adegan kesurupan massal yang lebih intens dan mencekam. Dibintangi Muzakki Ramdhan, Sulthan Hamonangan, dan Ghazi Alhabsyi, film ini kembali menyoroti bahaya yang mengintai saat waktu maghrib tiba.

Setelah kesuksesan film pertamanya pada 2023, “Waktu Maghrib 2” hadir dengan skala cerita yang lebih luas dan teror yang lebih meresahkan. Cerita film ini berakar dari konflik sepele antar anak-anak desa yang kemudian berubah menjadi petaka besar karena kemunculan kembali sosok jin jahat, Ummu Sibyan.

Aktor muda Muzakki Ramdhan yang memerankan karakter Endro memastikan bahwa sekuel kali ini menghadirkan pengalaman horor yang jauh lebih seram dan emosional. “Kesurupannya rame-rame, terornya lebih besar dan lebih mencekam. Ceritanya juga lebih luas. Pokoknya beda banget dari yang pertama,” ungkap Muzakki saat berkunjung ke Antara Heritage Center di Jakarta.

Karakter Endro yang diperankan Muzakki digambarkan sebagai remaja yang cepat marah namun memiliki jiwa solidaritas tinggi terhadap teman-temannya. Ia terlibat dalam konflik yang menjadi pemicu hadirnya kembali teror gaib di desa mereka.

BACA JUGA: Bojan Hodak Ingatkan Bahaya PSS Sleman, Persib Bandung Diminta Tampil Serius Tanpa Celah

Tidak hanya Endro, dua karakter penting lainnya juga diperkenalkan dalam “Waktu Maghrib 2”, yakni Yogo yang diperankan oleh Sulthan Hamonangan dan Dewo yang diperankan oleh Ghazi Alhabsyi. Yogo dikenal sebagai anak yatim piatu yang tenang dan cenderung pendiam, sementara Dewo digambarkan sebagai sosok sahabat yang setia dan tulus.

Cerita sekuel ini membawa penonton menyaksikan kembalinya Adi, karakter dari film pertama yang kini telah dewasa. Ia hadir untuk membantu anak-anak menghadapi teror Ummu Sibyan yang kembali mengintai saat matahari tenggelam.

Sutradara Sidhrta Tata yang kembali menggarap film ini memberikan sentuhan baru pada narasi dengan memperlihatkan sisi psikologis dan tekanan sosial yang dihadapi anak-anak ketika berhadapan dengan kekuatan gaib.

Selain unsur horor, film ini juga menyampaikan pesan moral yang kuat mengenai pentingnya mematuhi nasihat orang tua, terutama saat memasuki waktu maghrib—waktu yang dianggap sakral dan penuh misteri.

“Jangan seenaknya sendiri kalau sudah maghrib, itu waktu yang sakral. Jangan main-main, apalagi sampai ngomong yang nggak-nggak atau ngeyel sama orang tua,” ujar Muzakki menekankan pesan penting dari film ini.

BACA JUGA: Strategi Bojan Hodak: Persib Bandung Siap Tampil Menyerang Sejak Awal Hadapi PSS Sleman

Ghazi Alhabsyi, salah satu aktor muda lainnya, turut membagikan pengalaman spiritualnya saat syuting film ini. Ia mengatakan bahwa orang tuanya sering kali mengingatkan untuk tidak berada di luar rumah saat maghrib dan untuk tetap menjalankan ibadah.

“Pesan dari orang tua itu selalu terngiang. Jangan tinggalin rumah waktu maghrib, dan jangan lupa salat,” kata Ghazi yang merasa pengalaman main film ini membuatnya lebih peka terhadap nasihat-nasihat tersebut.

Dari sisi sinematografi, film “Waktu Maghrib 2” dipersiapkan dengan visual dan efek suara yang lebih menegangkan. Tim produksi juga menyiapkan adegan-adegan kesurupan secara massal dengan pendekatan yang lebih realistis dan emosional.

Dengan latar belakang desa yang gelap, senyap, dan penuh atmosfer magis, film ini berhasil membangun suasana horor yang tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga ketegangan psikologis.

“Waktu Maghrib 2” menjadi salah satu film horor lokal yang paling dinanti tahun ini. Antusiasme para penonton pun mulai terasa sejak teaser-nya dirilis beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Motor Tetap Gaspol Usai Perjalanan Jauh, Ini Dia 7 Item yang Perlu Diperiksa dan Diservis Secara Rutin

Film ini juga menarik karena tetap mempertahankan akar budaya dan kearifan lokal, di mana waktu maghrib selalu dianggap sebagai momen yang rawan gangguan gaib. Hal ini menjadi identitas kuat yang membedakannya dari film horor lain.

Dengan alur cerita yang makin dalam, karakter yang kuat, dan pesan moral yang menyentuh, “Waktu Maghrib 2” diprediksi akan sukses menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan, khususnya pecinta film horor Tanah Air.

Apakah jin Ummu Sibyan akan kembali menguasai desa? Dan mampukah anak-anak ini keluar dari teror yang mengintai di balik senja? Semua jawabannya akan terungkap saat film “Waktu Maghrib 2” tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025.***